Bandung
memang tidak ada habis habisnya untuk di explore, kali ini kita mengubek ke
arah Cicaheum Bandung. Wisatanya bersifat sejarah, budaya serta kuliner dengan
pemandangan alam yang indah. Memang daerah ini bukan tujuan utama terutama
untuk turis lokal dari Jakarta.
Tempat
tempat wisata ini bisa di explore seharian dengan target kembali ke Jakarta hari
itu juga.
Untuk mendapatkan udara yang lebih adem, ternyata dekat sekali dari Bandung tanpa semacet ke Lembang.
Untuk mendapatkan udara yang lebih adem, ternyata dekat sekali dari Bandung tanpa semacet ke Lembang.
Tujuan
wisatanya adalah sebagai berikut :
MUSEUM POS
Dari pintu
tol Paster kita langsung mengarah ke Gedung Sate. Karena disanalah Museum ini
berada. Alamat tepatnya di jalan Cilaki
no 73.
Untuk masuk
ke Museum ini tidak ada biaya alias gratis. Koleksinya sangat beragam, segala
hal yang berhubungan dengan benda benda pos dan telekomunikasi ; kotak surat
kuno, diaroma pengantar surat, aneka perangko kuno termasuk perangko perangko
dari berbagai Negara. Termasuk perangko pertama di dunia, keren bener ….
MUSEUM GEOLOGI
Museum ini
bisa dikatakan sangat dekat dengan museum perangko. Kurang lebih hanya 200
m-an. Tepatnya di Jl Dipenogoro 57.
Disini
banyak menyimpang barang barang dari zaman prasejarah yang akan membuat kita
kagum. Fossil fossil serta batu batu berusia ribuan tahun. Serta ada kisah
mengenai area Bandung jaman Prasejarah.
Untuk masuk museum
tidak ada biaya sama sekali. Dan museumnya terawat dengan baik.
Di daerah
sini, ada tempat makan yang terkenal yaitu yoghurt Cisangkuy. Jadi
kita bisa mampir untuk merasakan bagaimana rasa yoghurt-nya.
SAUNG
ANGKLUNG UDJO
Kita
mengarah kea rah terminal Cicaheum melalui jalan Surapati. Yaitu di Jl Padasuka
No 118. Sehari ada 2 kali jadwal. Kalau tidak salah yang pertama jam 9.00 dan
kedua jam 15.30. Jadi kita harus atur atur waktu agar pas jadwalnya.
Meskipun
bayarannya relatif mahal waktu itu Rp.
60.000/orang tapi sangat sangat recommended
untuk di ikuti. Malah banyak sekali robongan turis turis luar yang berkunjung
kesini. Masa kita sebagai orang Indonesia tidak ikut merasakannya.
Kita betul
betul terhibur dan aktraksinya bersifat interaktif. Apalagi waktu itu Bpk Udjo
Ngalagena yang langsung memimpin beserta kelompok Angklung nomor satunya
(karena menurut kabar, beliau dan tim tersebut jarang ada karena selalu ada
jadwal tur terutama ke luar negri).
Lagu lagu
yang dibawakan oleh tim tersebut … hebat banget deh … top markotop .. jos
markojos.
Sayang waktu
ada disini, kamera pocket saya .. ngadat, jadi tidak bisa saya ambil photo
photonya.
CARINGIN
TILU
Dari Saung
Udjo, kita lanjutkan ke atas, pokoknya terus nanjak. Melewati komplek komplek
perumahan. Jalanannya cukup berkelok kelok, tapi jalanannya terbilang oke.
Terus menanjak … akhirnya mulai masuk daerah kebun kebun penduduk … tanjakannya
semakin mantap. Kalau mobil yang fit sih bisa lewat … jalananya tidak ramai ..
terbilang sepi … ada motor berboncengan yang salah ambil ancang ancang dan
skill-nya kurang mungkin .. sehingga tidak kuat nanjak.
Semakin
mendekati caringin Tilu, tanjakannya makin oke .. pokoknya jika kita menengok
ke belakang terihat Bandung di kejauhan. Posisi Caringin Tilu ini ada di
puncaknya dan disini banyak warung warung dengan view .. keren kearah Bandung.
Kita bisa mengaso disini, warungnya tidak mahal mahal.
Sebelum
Caringin Tilu ini, sudah ada tempat makan sekelas café tapi tidak banyak.
Tempat ini
belum begitu terkenal … apalagi bagi orang Jakarta, jarang yang kesini. Umumnya
dikenal oleh orang orang Bandung terutama yang disekitaran Cicaheum.
WARUNG DAWEUNG
Berhubung
sudah sampai disini sudah tanggung apabila kita tidak ke Warung Daweung. Letaknya
ke atas lagi sedikit. Jadi nanjak lagi, tapi tanjakannya landai. Setelah
melewati perkampungan. Disana ada papan nama “WARUNG DAWEUNG”. Papan namanya
sudah agak rusak. Jalannya berbelok ke atas, dengan jalanan batu makadam. Kayaknya jika pakai mobil sedan pendek kesini tidak rekomen
deh. Jalananya cukup terjal dan batu
batunya lumayan besar2. Jalan ini adalah
jalan buntu yang hanya mengarah ke Warung Daweung. Sebenarnya dari jalan aspal
sampai naik ke warung Daweung-nya tidak terlalu jauh, sekitar 50 m-an. Warung
Daweung adalah tempat makan, tempatnya lebih keren dari warung2 di caringin tilu
dan yang lebih penting, view-nya lebih spektakular. Apalagi jika di malam hari
atau pagi hari disini.
Pernah saya
ke sini di pagi hari, kita seperti berada di atas awan … subhanallah … bagus
bangeeettt.
View Larger Map
A = Museum Pos B = Museum Geologi C = Saung Angklung Udjo
D = Caringin Tilu E = Warung Daweung
wah kayaknya seru tuh ke warung deweeuung.....
BalasHapusJangan mesen makanan d warug caringin tilu, harganya tidak logis kepalang mahal
BalasHapus