Bandung
memang memiliki daya tarik yang kuat untuk didatangi oleh wisatawan, di kota
ini segala aktifitas hiburan dan wisata tersedia ; alam, sejarah, kuliner, shopping, petualangan dll.
Kali ini
adalah wisata yang bisa dilakukan dalam seharian di Bandung dari pagi sampai
malam. Mau baik lagi ke Jakarta atau menginap. Jadi di usahakan jam 8 pagi
sudah ada di pintu tol paster Bandung.
Wisata yang
di tuju adalah yang ke arah Dago atas. Relatf jaraknya tidak jauh dari pintu
tol Pasteur Bandung.
Rute wisata
Dago :
MUSEUM
KERETA API
Museum ini nama
lengkapnya adalah Graha Parahyangan Railways Museum and Gallery.
Letaknya
dekat dengan kampus ITB. Di jalan Dayang Sumbi No 10 Bandung.
Di museum
ini banyak benda benda bersejarah mengenai perkereta apian. Sangat menarik dan
bersejarah untuk di lihat lihat yang akan membawa kita ke masa lampau. Tidak
ada biaya untuk masuk ke museum ini, paling kita hanya bayar jasa guide yang
telah menjelaskan koleksi barang yang ada disana.
JEMBATAN
HUTAN KOTA
Letak
jembatan ini tidak jauh dari Museum Kereta APi, kurang lebih 100 m-an. Berada
di hutan kota Babakan Siliwangi atau orang Bandung menyebutnya “baksil” searea
dengan gedug olah raga Sabuga. Jika bawa
mobil bisa tetap parkir di Museum KA dan jalan kaki kesana atau parkir mobilnya
di pelataran Babakan Siliwangi yaitu di sebelah bawahnya.
Untuk masuk
ke jembatan hutan kota ini, letaknya ada di seberang café Halaman.
Tempatnya
menarik untuk spot foto foto. Tetapi sayangnya jembatannya tidak panjang dan
hanya berputar dengan jarak yang dekat. Ya lumayanlah .. dan gratis pula lagi
CURUG DAGO
Setelah dari
jembatan kota, kita menuju kea rah dago atas, setelah melewati terminal dago,
tidak jauh lagi curug Dago berada. Parkir mobil bisa di dekat terminal atau di
jalanan menurun menuju perumahan Citra Green Dago. Jalan ini jika diteruskan
bisa tembus ke Lembang melalui daerah Punclut yang terkenal untuk makan makan
terutama di malam hari karena view ke
Bandung-nya sangat keren.
Curug ini
bagi orang Bandung-pun hampir terlupakan. Banyak orang Bandung yang tidak tahu
dimana curug ini berada. Tapi jika kita bertanya sama orang2/penduduk sekitar
terminal mereka tahu dimana curug ini berada. Setelah parkir mobil di tempat
yang aman maka kita akan memasuki gang yang menuju curug Dago. Sesampai di area
curug, suasananya sangat adem, teduh dan banyak pepohonan yang besar besar. Karena
area curug ini masih masuk ke dalam area Hutan Raya Ir H Juanda. Sungai yang
melewati curug ini adalah sungai Cikapundung, sungai yang melewati kota
Bandung.
Curug ini
pernah dikunjungi 2 raja Thailand, terdapat 2 buah prasasti batu. Prasasti
pertama menjelaskan bahwa Raja
Chulalongkorn II (Rama V) berkunjung tahun 1896, dan ia datang lagi untuk kedua
kali pada tahun 1901. Pada prasasti kedua terukir nama Raja Prajadipok (Rama
VII) yang datang tahun 1929, untuk melihat prasasti yang dibuat oleh
ayahnya. Beliaupun menorehkan tanda di
batu yang lain yang menjadi prasasti batu yang kedua.
Hebat juga
ya .. Raja Thailand sampai datang kesini dari ayah dan anaknya, masa kita orang
Indonesia tidak kesini …. (tepuk jidat). Dahulu tempat ini begitu indah dan
tenangnya sampai jauh jauh datang kesini. Kalau sekarang sih … kondisi airnya
.. standarlah .. suka ada sampah plastic dan airnya tidak bening. Tidak ada
karcis masuk untuk masuk ke curug ini.
TAMAN HUTAN
RAYA
Dari Curug
Dago kita lanjutkan ke atas sedikit lagi, seki tar 3 sd 5 km-an, maka kita akan
sampai di Taman Hutan Raya Ir H Juanda. Letak hutan ini tidak jauh dari
keramaian kota Bandung. Biasanya lebih dikenal dengan sebutan Dago Pakar. Hutan
ini luasnya lebih dari 500 ha. Membentang dari Dago sampai ke daerah Lembang.
Untuk masuk
ke dalam area ini di kenakan biaya tapi tidak mahal koq .. sangat sebanding
dengan suasananya.
Didalamnya
terdapat hutan pinus yang adem, tempat permainan anak anak yang sederhana
seperti prosotan, dll-nya. Juga ada danau kecil, selain itu disini terdapat
kelompok gua Jepang dan Gua Belanda. Terdapat tour guidenya jika ingin masuk
kedalam gua. Dikenanakan biaya plus disediakan senter. Yang palinh dekat dengan
pintu masuk adalah gua Jepang. Gua Belanda jaraknya sekitar 1 km-an dari gua
Jepang.
Jika masih
ada waktu, kita bisa hiking menembus gua Belanda menuju Maribaya, di Maribaya
terdapat Curug Omas. Jaraknya sekitar 5 km-an, menyusuri jalanan paving block
dengan lebar sekitar 2 m-an. Jalanannya menanjak ketika menuju Maribaya dan
bagi orang dewasa dengan berjalan santai membutuhkan waktu 1,5 jam untuk sekali
pergi. Suasananya adem dan serba hijau. Jika tidak kuat sebenarnya kita bisa
naik ojek motor yang juga tersedia di sini.
Danau di area Tahura
SELASAR
SOENARYO ART SPACE
Mumpung
masih disekitaran dago, kita lanjutkan ke tempat yang bernama Selasar Soenaryo
yang merupakan Galery seni, terletak di
Bukit Pakar Timur di No 100. Melihat pameran karya seni para seniman serta kita
bisa ngopi ngopi disini sambil melihat lihat bangunan bangunan yang ada disini.
Jika beruntung kita bisa melihat pertunjukan seni yang di adakan disini. Tempat
ini tutup jam 6. Sehingga diusahakan sampai ke sini jam 4-an.
Jika masih
kurang nongkrong nongkrongnya, maka kita bisa lanjutkan sambil makan malam di
resto resto atau café café di sekitaran dago ini. Banyak banget deh, di dekat Selasar Soenaryo ini ada banyak ..... Umumnya memiliki suasana
yang keren keren dengan view ke Bandung
di waktu malam sangat dramatis.
Selanjutnya
terserah .. mau langsung pulang ke kota asal atau menginap di Bandung untuk
melanjutkan petualangan besoknya. Disekitar Dago ini banyak hotel berbintang sampai kelas
penginapan.
View Larger Map
A= Tol Pasteur B = Museum KA C = Jembatan Hutan Kota
D = Curug Dago. Belok kiri masuk jalan setapak
E = Tahura Ir H Juanda F = Selasar Soenaryo
wisata sambil ngemil permen pasti sangat mengasyikkan, yuk kunjungi produsen permen di Bandung http://produsenlollipop.blogspot.com
BalasHapus