Rabu, 11 Desember 2013

Explore Bandung kearah Cicaheum - Bandung Timur


Bandung memang tidak ada habis habisnya untuk di explore, kali ini kita mengubek ke arah Cicaheum Bandung. Wisatanya bersifat sejarah, budaya serta kuliner dengan pemandangan alam yang indah. Memang daerah ini bukan tujuan utama terutama untuk turis lokal dari Jakarta.
Tempat tempat wisata ini bisa di explore seharian dengan target kembali ke Jakarta hari itu juga.
Untuk mendapatkan udara yang lebih adem, ternyata dekat sekali dari Bandung tanpa semacet ke Lembang.

Tujuan wisatanya adalah sebagai berikut :


MUSEUM POS
Dari pintu tol Paster kita langsung mengarah ke Gedung Sate. Karena disanalah Museum ini berada.  Alamat tepatnya di jalan Cilaki no 73.
Untuk masuk ke Museum ini tidak ada biaya alias gratis. Koleksinya sangat beragam, segala hal yang berhubungan dengan benda benda pos dan telekomunikasi ; kotak surat kuno, diaroma pengantar surat, aneka perangko kuno termasuk perangko perangko dari berbagai Negara. Termasuk perangko pertama di dunia, keren bener ….



MUSEUM GEOLOGI
Museum ini bisa dikatakan sangat dekat dengan museum perangko. Kurang lebih hanya 200 m-an. Tepatnya di Jl Dipenogoro 57.
Disini banyak menyimpang barang barang dari zaman prasejarah yang akan membuat kita kagum. Fossil fossil serta batu batu berusia ribuan tahun. Serta ada kisah mengenai area Bandung jaman Prasejarah.
Untuk masuk museum tidak ada biaya sama sekali. Dan museumnya terawat dengan baik.





Di daerah sini, ada tempat makan yang terkenal yaitu yoghurt Cisangkuy. Jadi kita bisa mampir untuk merasakan bagaimana rasa yoghurt-nya.


SAUNG ANGKLUNG UDJO
Kita mengarah kea rah terminal Cicaheum melalui jalan Surapati. Yaitu di Jl Padasuka No 118. Sehari ada 2 kali jadwal. Kalau tidak salah yang pertama jam 9.00 dan kedua jam 15.30. Jadi kita harus atur atur waktu agar pas jadwalnya.
Meskipun bayarannya relatif mahal waktu itu Rp.    60.000/orang tapi sangat sangat recommended untuk di ikuti. Malah banyak sekali robongan turis turis luar yang berkunjung kesini. Masa kita sebagai orang Indonesia tidak ikut merasakannya.
Kita betul betul terhibur dan aktraksinya bersifat interaktif. Apalagi waktu itu Bpk Udjo Ngalagena yang langsung memimpin beserta kelompok Angklung nomor satunya (karena menurut kabar, beliau dan tim tersebut jarang ada karena selalu ada jadwal tur terutama ke luar negri).
Lagu lagu yang dibawakan oleh tim tersebut … hebat banget deh … top markotop .. jos markojos.
Sayang waktu ada disini, kamera pocket saya .. ngadat, jadi tidak bisa saya ambil photo photonya.


CARINGIN TILU
Dari Saung Udjo, kita lanjutkan ke atas, pokoknya terus nanjak. Melewati komplek komplek perumahan. Jalanannya cukup berkelok kelok, tapi jalanannya terbilang oke. Terus menanjak … akhirnya mulai masuk daerah kebun kebun penduduk … tanjakannya semakin mantap. Kalau mobil yang fit sih bisa lewat … jalananya tidak ramai .. terbilang sepi … ada motor berboncengan yang salah ambil ancang ancang dan skill-nya kurang mungkin .. sehingga tidak kuat nanjak.

Semakin mendekati caringin Tilu, tanjakannya makin oke .. pokoknya jika kita menengok ke belakang terihat Bandung di kejauhan. Posisi Caringin Tilu ini ada di puncaknya dan disini banyak warung warung dengan view .. keren kearah Bandung. Kita bisa mengaso disini, warungnya tidak mahal mahal.
Sebelum Caringin Tilu ini, sudah ada tempat makan sekelas café tapi tidak banyak.
Tempat ini belum begitu terkenal … apalagi bagi orang Jakarta, jarang yang kesini. Umumnya dikenal oleh orang orang Bandung terutama yang disekitaran Cicaheum.





WARUNG DAWEUNG
Berhubung sudah sampai disini sudah tanggung apabila kita tidak ke Warung Daweung. Letaknya ke atas lagi sedikit. Jadi nanjak lagi, tapi tanjakannya landai. Setelah melewati perkampungan. Disana ada papan nama “WARUNG DAWEUNG”. Papan namanya sudah agak rusak. Jalannya berbelok ke atas, dengan jalanan batu makadam.  Kayaknya jika pakai mobil sedan pendek kesini tidak rekomen deh.  Jalananya cukup terjal dan batu batunya lumayan besar2.  Jalan ini adalah jalan buntu yang hanya mengarah ke Warung Daweung. Sebenarnya dari jalan aspal sampai naik ke warung Daweung-nya tidak terlalu jauh, sekitar 50 m-an. Warung Daweung adalah tempat makan, tempatnya lebih keren dari warung2 di caringin tilu dan yang lebih penting, view-nya lebih spektakular. Apalagi jika di malam hari atau pagi hari disini.
Pernah saya ke sini di pagi hari, kita seperti berada di atas awan … subhanallah … bagus bangeeettt.







View Larger Map

A = Museum Pos    B = Museum Geologi     C = Saung Angklung Udjo
D = Caringin Tilu       E = Warung Daweung

2 komentar:

  1. wah kayaknya seru tuh ke warung deweeuung.....

    BalasHapus
  2. Jangan mesen makanan d warug caringin tilu, harganya tidak logis kepalang mahal

    BalasHapus